Halaman
HALAMAN
JUDUL..................................................................................... i
DAFTAR ISI
................................................................................................ ii
DAFTAR GAMBAR
.................................................................................... iii
BAB
I PENDAHULUAN
............................................................................ 1
- Latar Belakang Masalah...................................................................... 1
- Rumusan Masalah.................................................................................. 1
- Tujuan Penelitian................................................................................... 1
1.4 Manfaat
Penelitian............................................................................... 1
BAB II
PEMBAHASAN
............................................................................. 2
2.1 Definisi Cacing Tanah
........................................................................... 2
2.2 Bagian tubuh Cacing Tanah
................................................................... 2
2.3 Kandungan Cacing Tanah
...................................................................... 3
2.4 Manfaat Cacing Tanah
........................................................................... 3
2.5 Cara pengolahan Cacing Tanah
.............................................................. 4
2.6 Daerah yang Mengkonsumsi obat
Cacing Tanah .................................... 4
BAB III
PENUTUP
...........................................................…..........…........ 5
- Kesimpulan ............................................................................................ 5
DAFTAR
PUSTAKA
.......................................……...................................
iv
DAFTAR
GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1 Struktur Tubuh Cacing
Tanah .................................................... 2
BAB I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Dewasa
ini, pengobatan alternatif
yang menggunakan berbagai
macam organisme baik hewan maupun tumbuhan
semakin
diminati
masyarakat Indonesia. Hal
tersebut disebabkan oleh tingginya efek negatif yang timbul dari
pengobatan kimia. Berbeda dengan pengobatan kimia, pengobatan
alternatif cenderung memiliki efek samping yang lebih
ringan.
Sehingga
banyak masyarakat
Indonesia mulai beralih dari pengobatan kimia
ke pengobatan alternatif. Pengobatan
alternatif banyak
dibuat
dari bahan
tumbuhan ataupun hewan. Salah satu obat
alami terbuat dari
cacing tanah
(Lumbricus
rubellus).
Selama
ini kita beranggapan bahwa cacing tanah merupakan hewan yang
menjijikkan dan tak banyak memiliki manfaat. Padahal cacing tanah
memiliki banyak manfaat
bagi kesehatan manusia. Produk
obat dari
cacing
tanah ini memiliki banyak khasiat, diantaranya untuk terapi
penyembuhan penyakit
tekanan darah rendah, tekanan darah tinggi, kencing manis, tipus,
rematik,
antipiretik, diare dan
penyakit kronis
lainnya.
- Rumusan masalah
Berdasarkan latar
belakang yang sudah ditulis di atas, penulis menyimpulkan rumusan
masalah ;
- Kandungan apa yang terdapat dalam cacing tanah?
- Apa saja manfaat cacing tanah untuk kesehatan tubuh manusia?
- Bagaimanakah pengolahan cacing tanah sebagai pengobatan alternatif?
- Tujuan
Tujuan
dari pembuatan makalah ini adalah untuk
:
- Mengetahui kandungan yang terdapat dealam cacing tanah
- Mengetahui manfaat cacing tanah bagi kesehatan tubuh manusia
- mengetahui pengolahan cacing tanah sebagai pengobatan alternatif
- Manfaat
Manfaat dari
pembuatan makalah ini adalah ;
- Bagi masyarakat sebagai alternatif obat alami tanpa efek samping
- Bagi penulis sebagai penambah pengetahuan mengenai cacing tanah, kandungan, manfaat, beserta cara pengolahannya menjadi obat alami
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Cacing Tanah (Lumbricus
rubellus)
Kerajaan : Animalia
Filum : Annelida
Kelas
: Clitellata
Ordo : Haplotaxida
Famili : Lumbricidae
Genus : Lumbricus
Spesies : rubellus
Cacing tanah di dunia telah
terindentifikasi sebanyak 1.800 spesies. Dari jumlah tersebut, ada
dua spesies, yaitu Lumbricus rubellus (dikenal dengan cacing eropa
atau introduksi) dan Pheretima aspergillum (dikenal dengan nama
cacing kalung atau dilong). Cacing tanah jenis Lumbricus mempunyai
bentuk tubuh pipih. Jumlah segmen yang dimiliki sekitar 90-195 dan
klitelum yang terletak pada segmen 27-32. Biasanya cacing tanah jenis
ini kalah bersaing dengan jenis yang lain sehingga tubuhnya lebih
kecil. Tetapi bila diternakkan besar tubuhnya bisa menyamai bahkan
bisa melebihi jenis cacing yang lain.
Cacing tanah jenis Pheretima
segmennya mencapai 95-150 segmen. Klitelumnya terletak pada segmen
14-16. Tubuhnya berbentuk gilik panjang dan silindris berwarna merah
keunguan. Cacing tanah yang termasuk jenis Pheretima antara lain
cacing merah, cacing koot dan cacing kalung.
2.2 Bagian Tubuh Cacing Tanah
(Lumbricus
Rubellus)
Gambar
1.1 Struktur Tubuh Cacing Tanah
2.3 Kandungan Cacing Tanah
(Lumbricus
Rubellus)
Lumbricus
rebellus memiliki kandungan nutrisi. Diantaranya mengandung kadar
protein sangat tinggi yaitu, sekitar 76 %, protein asam amino
berkadar tinggi, 17 % karbohidrat, 45 % lemak dan abu 1,5 %.
Hasil penelitian terhadap cacing
tanah menyatakan bahwa cacing tanah memiliki senyawa aktif yang mampu
melumpuhkan bakteri patogen, khususnya Eschericia coli berlebih
penyebab diare.
2.4 Manfaat Cacing Tanah
(Lumbricus
Rubellus)
Bagi Kesehatanm Tubuh Manusia
Cacing tanah memiliki banyak
khasiat. Dalam dunia moderen, senyawa aktif cacing tanah digunakan
sebagai bahan obat. Diantaranya untuk mengobati demam, tifus,
rematik, batu ginjal, dan cacar air. Selain itu, ditemukan pula
cacing tanah bermanfaat untuk menyembuhkan untuk mencegah dan
mengobati penyumbatan pembuluh darah jantung (ischemic) yang berisiko
mengundang penyakit jantung koroner (PJK), tekanan darah tinggi
(hipertensi), dan stroke.
Di RRC, Korea, Vietnam, dan
banyak tempat lain di Asia Tenggara, cacing tanah terutama dari jenis
Lumbricus spp, juga telah digunakan sebagai obat sejak ribuan tahun
yang lalu. Bahkan, tak sedikit produk kosmetik yang memanfaatkan
bahan aktif tersebut sebagai substrat pelembut kulit, pelembab wajah,
dan antiinfeksi. Sebagai produk herbal, telah banyak merek tonikum
yang menggunakan ekstrak cacing tanah sebagai campuran bahan aktif.
Ba Hoang, MD, PhD, juga di
Vietnam, yang berpraktek pengobatan konvensional dan pengobatan
tradisional China, telah membuktikan efektivitas cacing tanah untuk
mengobati pasien-pasiennya yang mengidap stroke, hipertensi,
penyumbatan pembuluh darah (arterosklerosis), kejang ayan (epilepsi),
dan berbagai penyakit infeksi. Resep-resepnya telah banyak dijadikan
obat paten untuk pengobatan alergi, radang usus, dan stroke. Uji coba
klinis serbuk enzim cacing tanah ini dilakukan terhadap 453 pasien
penderita gangguan pembuluh darah (ischemic cerebrovascular disease)
dengan 73% kesembuhan total.
Penyembuhan tifus dapat terjadi
karena peningkatan titik patokan suhu di hipotalamus. Jika sel tubuh
terluka oleh rangsangan pirogen seperti bakteri, virus, atau parasit,
membran sel yang tersusun oleh fosfolipid akan rusak. Salah sati
komponen asam lemak fosfolipid, yaitu asam arakidonat, akan terputus
dari ikatan molekul fosfolipid.Asam arakidonat akan membentuk
prostaglandin dengan bantuan enzim siklooksigenase. Prostaglandin
inilah yang merangsang hipotalamus untuk meningkatkan suhu tubuh.
Gejala demam dapat diatasi dengan obat antipiretik.Cacing tanah dapat
dimanfaatkan sebagai antipiretik.
Komponen kimia cacing tanah tidak
menimbulkan efek toksik bagi manusia sehingga aman dikonsumsi.
Pengujian ekstrak cacing tanah untuk melihat aktivitasnya sebagai
antipiretik dilakukan menggunakan hewan percobaan tikus putih yang
didemamkan dengan penyuntikan vaksin campak. Suhu normal tikus putih
mirip dengan manusia, yaitu berkisar antara 35,9 hingga 37,5 derajat
Celcius. Tikus putih yang sudah demam diobati dengan ekstrak cacing
tanah dan parasetamol sebagai kontrol. Setelah didemamkan suhu tubuh
tikus putih diukur dengan diamati pergerakan suhunya.Kelompok tikus
putih yang tidak diberi pengobatan meningkat suhunya hingga
perbedaannya rata-rata 1,8 derajat Celcius dari suhu normalnya.
Sementara itu, yang diberi ekstrak cacing tanah hanya meningkat
sedikit suhunya hingga perbedaannya 0,8 derajat Celcius.Hal ini
menunjukkan bahwa kenaikan suhu tikus putih yang didemamkan dapat
ditahan oleh ekstrak cacing tanah. Bahkan, ketika telah dipisahkan
senyawa aktifnya secara kasar, kenaikan suhu tikus putih yang
didemamkan dapat ditahan hingga 0,4 derajat Celcius saja.
2.5 Cara Pengolahan Cacing
Tanah (Lumbricus
Rubellus)
Menjadi Obat Alami
Proses
pengolahan lumbricus rubellus, dilakukan dengan system higroscopy.
Yaitu
kandungan air cacing tanah diserap dengan menggunakan kain kasa.
Berikit langkah-langkahnya :
1.
Cari
cacing tanah merah yang bentuknya kecil – kecil, (cacing kruntel
yang biasa digunakan untuk umpan memancing ikan) dan bukan cacing
yang hitam dan besar.
2.
Bersihkan
dan pastikan sudah tidak ada unsur tanah atau kotoran lain, sekedar
untuk menjaga higienisnya saja.
3.
Tuangkan
air kira – kira 3 gelas untuk ukuran diminum 3 X sehari.
4.
Masukkan
cacing dan rebus hingga mendidih.`
5.
Saring
dan ambil airnya saja.
6.
Dinginkan
sebentar atau minumkan hangat – hangat.
2.4
Daerah
Yang Mengkonsumsi Cacing Tanah Untuk Pengobatan
Obat – obatan yang menggunakan
jenis organisme cacing tanah ini atau lumbricus rubellus telah
menjadi pasaran di berbagai daerah seperti di Cina, Indonesia, Jepang
dan negara – negara lainnya. Obat yang berbahan baku cacing yang
resepnya dari cina, selain itu Negara Amerika pun telah meneliti
daging lumbricus rubellus untuk digunakan sebagai kapsul cacing
tanah.
Di Indonesiapun telah mendulang
uang dan bisnis cacing. Contohnya Aep Saefudin yang tertarik
menggeluti usaha obat dari cacing dirumahnya di daerah Kopo, Bandung.
Di
Denpasar pun telah menggunakan cacing tanah sebagai obat alternative
penyakit tipus.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan studi
literatur yang telah kami lakukan, dapat ditarik kesimpulan.
Diantaranya adalah :
- Cacing tanah (Lumbricus rubellus) mengandung zat yang sangat efektif untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit.
- Pengobatan alami dengan cacing tanah tidak menimbulkan efek samping yang berarti sehingga dapat dijadikan pengobatan alternatif
- Cacing tanah yang banyak di temukan dimana-mana hal ini sangat menghemat biaya untuk pengeluaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar