Kamis, 22 September 2011

PEMANFAATAN LUMBRICUS RUBELLUS SEBAGAI OBAT ALAMI TANPA EFEK SAMPING












DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL..................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................ ii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
    1. Latar Belakang Masalah...................................................................... 1
    2. Rumusan Masalah.................................................................................. 1
    3. Tujuan Penelitian................................................................................... 1
1.4 Manfaat Penelitian............................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................. 2
2.1 Definisi Cacing Tanah ........................................................................... 2
2.2 Bagian tubuh Cacing Tanah ................................................................... 2
2.3 Kandungan Cacing Tanah ...................................................................... 3
2.4 Manfaat Cacing Tanah ........................................................................... 3
2.5 Cara pengolahan Cacing Tanah .............................................................. 4
2.6 Daerah yang Mengkonsumsi obat Cacing Tanah .................................... 4
BAB III PENUTUP ...........................................................…..........…........ 5
    1. Kesimpulan ............................................................................................ 5

DAFTAR PUSTAKA .......................................……................................... iv



DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1 Struktur Tubuh Cacing Tanah .................................................... 2

BAB I
PENDAHULUAN



    1. Latar Belakang
Dewasa ini, pengobatan alternatif yang menggunakan berbagai macam organisme baik hewan maupun tumbuhan semakin diminati masyarakat Indonesia. Hal tersebut disebabkan oleh tingginya efek negatif yang timbul dari pengobatan kimia. Berbeda dengan pengobatan kimia, pengobatan alternatif cenderung memiliki efek samping yang lebih ringan. Sehingga banyak masyarakat Indonesia mulai beralih dari pengobatan kimia ke pengobatan alternatif. Pengobatan alternatif banyak dibuat dari bahan tumbuhan ataupun hewan. Salah satu obat alami terbuat dari cacing tanah (Lumbricus rubellus).
Selama ini kita beranggapan bahwa cacing tanah merupakan hewan yang menjijikkan dan tak banyak memiliki manfaat. Padahal cacing tanah memiliki banyak manfaat bagi kesehatan manusia. Produk obat dari cacing tanah ini memiliki banyak khasiat, diantaranya untuk terapi penyembuhan penyakit tekanan darah rendah, tekanan darah tinggi, kencing manis, tipus, rematik, antipiretik, diare dan penyakit kronis lainnya.






    1. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang yang sudah ditulis di atas, penulis menyimpulkan rumusan masalah ;
  • Kandungan apa yang terdapat dalam cacing tanah?
  • Apa saja manfaat cacing tanah untuk kesehatan tubuh manusia?
  • Bagaimanakah pengolahan cacing tanah sebagai pengobatan alternatif?



    1. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk :
  • Mengetahui kandungan yang terdapat dealam cacing tanah
  • Mengetahui manfaat cacing tanah bagi kesehatan tubuh manusia
  • mengetahui pengolahan cacing tanah sebagai pengobatan alternatif



    1. Manfaat
Manfaat dari pembuatan makalah ini adalah ;
  • Bagi masyarakat sebagai alternatif obat alami tanpa efek samping
  • Bagi penulis sebagai penambah pengetahuan mengenai cacing tanah, kandungan, manfaat, beserta cara pengolahannya menjadi obat alami
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Cacing Tanah (Lumbricus rubellus)
Kerajaan : Animalia
Filum : Annelida
Kelas : Clitellata
Ordo : Haplotaxida
Famili : Lumbricidae
Genus : Lumbricus
Spesies : rubellus

Cacing tanah di dunia telah terindentifikasi sebanyak 1.800 spesies. Dari jumlah tersebut, ada dua spesies, yaitu Lumbricus rubellus (dikenal dengan cacing eropa atau introduksi) dan Pheretima aspergillum (dikenal dengan nama cacing kalung atau dilong). Cacing tanah jenis Lumbricus mempunyai bentuk tubuh pipih. Jumlah segmen yang dimiliki sekitar 90-195 dan klitelum yang terletak pada segmen 27-32. Biasanya cacing tanah jenis ini kalah bersaing dengan jenis yang lain sehingga tubuhnya lebih kecil. Tetapi bila diternakkan besar tubuhnya bisa menyamai bahkan bisa melebihi jenis cacing yang lain.
Cacing tanah jenis Pheretima segmennya mencapai 95-150 segmen. Klitelumnya terletak pada segmen 14-16. Tubuhnya berbentuk gilik panjang dan silindris berwarna merah keunguan. Cacing tanah yang termasuk jenis Pheretima antara lain cacing merah, cacing koot dan cacing kalung.
2.2 Bagian Tubuh Cacing Tanah (Lumbricus Rubellus)















Gambar 1.1 Struktur Tubuh Cacing Tanah
2.3 Kandungan Cacing Tanah (Lumbricus Rubellus)
Lumbricus rebellus memiliki kandungan nutrisi. Diantaranya mengandung kadar protein sangat tinggi yaitu, sekitar 76 %, protein asam amino berkadar tinggi, 17 % karbohidrat, 45 % lemak dan abu 1,5 %.
Hasil penelitian terhadap cacing tanah menyatakan bahwa cacing tanah memiliki senyawa aktif yang mampu melumpuhkan bakteri patogen, khususnya Eschericia coli berlebih penyebab diare.
2.4 Manfaat Cacing Tanah (Lumbricus Rubellus) Bagi Kesehatanm Tubuh Manusia
Cacing tanah memiliki banyak khasiat. Dalam dunia moderen, senyawa aktif cacing tanah digunakan sebagai bahan obat. Diantaranya untuk mengobati demam, tifus, rematik, batu ginjal, dan cacar air. Selain itu, ditemukan pula cacing tanah bermanfaat untuk menyembuhkan untuk mencegah dan mengobati penyumbatan pembuluh darah jantung (ischemic) yang berisiko mengundang penyakit jantung koroner (PJK), tekanan darah tinggi (hipertensi), dan stroke.
Di RRC, Korea, Vietnam, dan banyak tempat lain di Asia Tenggara, cacing tanah terutama dari jenis Lumbricus spp, juga telah digunakan sebagai obat sejak ribuan tahun yang lalu. Bahkan, tak sedikit produk kosmetik yang memanfaatkan bahan aktif tersebut sebagai substrat pelembut kulit, pelembab wajah, dan antiinfeksi. Sebagai produk herbal, telah banyak merek tonikum yang menggunakan ekstrak cacing tanah sebagai campuran bahan aktif.
Ba Hoang, MD, PhD, juga di Vietnam, yang berpraktek pengobatan konvensional dan pengobatan tradisional China, telah membuktikan efektivitas cacing tanah untuk mengobati pasien-pasiennya yang mengidap stroke, hipertensi, penyumbatan pembuluh darah (arterosklerosis), kejang ayan (epilepsi), dan berbagai penyakit infeksi. Resep-resepnya telah banyak dijadikan obat paten untuk pengobatan alergi, radang usus, dan stroke. Uji coba klinis serbuk enzim cacing tanah ini dilakukan terhadap 453 pasien penderita gangguan pembuluh darah (ischemic cerebrovascular disease) dengan 73% kesembuhan total.
Penyembuhan tifus dapat terjadi karena peningkatan titik patokan suhu di hipotalamus. Jika sel tubuh terluka oleh rangsangan pirogen seperti bakteri, virus, atau parasit, membran sel yang tersusun oleh fosfolipid akan rusak. Salah sati komponen asam lemak fosfolipid, yaitu asam arakidonat, akan terputus dari ikatan molekul fosfolipid.Asam arakidonat akan membentuk prostaglandin dengan bantuan enzim siklooksigenase. Prostaglandin inilah yang merangsang hipotalamus untuk meningkatkan suhu tubuh. Gejala demam dapat diatasi dengan obat antipiretik.Cacing tanah dapat dimanfaatkan sebagai antipiretik.
Komponen kimia cacing tanah tidak menimbulkan efek toksik bagi manusia sehingga aman dikonsumsi. Pengujian ekstrak cacing tanah untuk melihat aktivitasnya sebagai antipiretik dilakukan menggunakan hewan percobaan tikus putih yang didemamkan dengan penyuntikan vaksin campak. Suhu normal tikus putih mirip dengan manusia, yaitu berkisar antara 35,9 hingga 37,5 derajat Celcius. Tikus putih yang sudah demam diobati dengan ekstrak cacing tanah dan parasetamol sebagai kontrol. Setelah didemamkan suhu tubuh tikus putih diukur dengan diamati pergerakan suhunya.Kelompok tikus putih yang tidak diberi pengobatan meningkat suhunya hingga perbedaannya rata-rata 1,8 derajat Celcius dari suhu normalnya. Sementara itu, yang diberi ekstrak cacing tanah hanya meningkat sedikit suhunya hingga perbedaannya 0,8 derajat Celcius.Hal ini menunjukkan bahwa kenaikan suhu tikus putih yang didemamkan dapat ditahan oleh ekstrak cacing tanah. Bahkan, ketika telah dipisahkan senyawa aktifnya secara kasar, kenaikan suhu tikus putih yang didemamkan dapat ditahan hingga 0,4 derajat Celcius saja.
2.5 Cara Pengolahan Cacing Tanah (Lumbricus Rubellus) Menjadi Obat Alami
Proses pengolahan lumbricus rubellus, dilakukan dengan system higroscopy. Yaitu kandungan air cacing tanah diserap dengan menggunakan kain kasa. Berikit langkah-langkahnya :
1. Cari cacing tanah merah yang bentuknya kecil – kecil, (cacing kruntel yang biasa digunakan untuk umpan memancing ikan) dan bukan cacing yang hitam dan besar.
2. Bersihkan dan pastikan sudah tidak ada unsur tanah atau kotoran lain, sekedar untuk menjaga higienisnya saja.
3. Tuangkan air kira – kira 3 gelas untuk ukuran diminum 3 X sehari.
4. Masukkan cacing dan rebus hingga mendidih.`
5. Saring dan ambil airnya saja.
6. Dinginkan sebentar atau minumkan hangat – hangat.
2.4 Daerah Yang Mengkonsumsi Cacing Tanah Untuk Pengobatan
Obat – obatan yang menggunakan jenis organisme cacing tanah ini atau lumbricus rubellus telah menjadi pasaran di berbagai daerah seperti di Cina, Indonesia, Jepang dan negara – negara lainnya. Obat yang berbahan baku cacing yang resepnya dari cina, selain itu Negara Amerika pun telah meneliti daging lumbricus rubellus untuk digunakan sebagai kapsul cacing tanah.
Di Indonesiapun telah mendulang uang dan bisnis cacing. Contohnya Aep Saefudin yang tertarik menggeluti usaha obat dari cacing dirumahnya di daerah Kopo, Bandung. Di Denpasar pun telah menggunakan cacing tanah sebagai obat alternative penyakit tipus.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan studi literatur yang telah kami lakukan, dapat ditarik kesimpulan. Diantaranya adalah :
  • Cacing tanah (Lumbricus rubellus) mengandung zat yang sangat efektif untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit.
  • Pengobatan alami dengan cacing tanah tidak menimbulkan efek samping yang berarti sehingga dapat dijadikan pengobatan alternatif
  • Cacing tanah yang banyak di temukan dimana-mana hal ini sangat menghemat biaya untuk pengeluaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Blog Archive